Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Anak
Hari anak merupakan salah satu perayaan yang dirayakan di seluruh
Negara di dunia. Hari Anak Internasional misalnya diperingati setiap
tanggal 1 Juni sejak 1950, sedangkan di Indonesia sendiri, Hari Anak
Nasional diperingari setiap 23 Juli (sesuai dengan keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1984). Hari anak merupakan hari
persaudaraan seluruh dunia, dan atas rekomendasi PBB hari anak juga
diamati sebagai aktivitas yang ditujukan untuk mempromosikan cita-cita
dan kesejahteraan anak anak dunia. Di Indonesia sendiri undang-undang
yang mengatur tentang perlindungan anak adalah UU no. 23 tahun 2002.
Namun, bagaimana tanggapan Shinta Oktaviani, S.Psi. selaku Kepala
Kelompok Bermain (Play Group) Sanggar Kreativitas Ubaya mengenai kesejahteraan anak di Indonesia? Berikut wawancaranya.
Q: Menurut ibu, apakah Hari Anak Nasional itu?
Hari anak Nasional semestinya hari yang menggembirakan untuk anak anak,
dimana anak memperoleh hak-haknya dan mereka bisa bertumbuh dan
berkembang dengan optimal.
Q: Lalu terkait dengan hal tersebut, sudahkah anak-anak Indonesia ini mendapatkan perlakuan yang layak?
Anak-anak Indonesia masih belum seperti kondisi ideal yang diharapkan.
Banyak anak kurang mendapatkan hak-haknya secara proporsional.
Q: Apa faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, bu?
Salah satunya adalah orang tua yang sibuk bekerja sehingga kurang
memiliki waktu untuk mengenal lebih baik anaknya. Orientasi orang tua
lebih mengarah ke ekonomi, akhirnya orang tua menghabiskan banyak waktu
untuk bekerja memenuhi kebutuhan fisik anak. Padahal, kebutuhan anak tak
hanya terletak pada kebutuhan fisik tetapi juga kebutuhan psikologis,
seperti: 1) rasa aman, 2) rasa ingin diperhatikan, dan 3) aktualisasi
potensi diri dari anak. Seringkali ketiga hal ini kurang diperhatikan
oleh orang tua.
Tak jarang orang tua menyerahkan semua kebutuhan anak kepada pihak
sekolah dan guru saja. Padahal yang seperti kita ketahui mayoritas waktu
anak dihabiskan di rumah sehingga peran orang tua lah yang seharusnya
diperkuat. Bagaimana orang tua tidak hanya berperan sebagai orang tua
secara fisik tapi juga berperan sebagai orang tua secara psikologis.
Q: Terkait dengan peran orang tua tadi bu, apa yang seringkali
menjadi kesalahan orang tua jaman modern ini ketika menghabiskan
waktunya dirumah?
Orang tua yang individualis. Karena orang tua sibuk bekerja, seperti
yang sudah kita bahas tadi, maka ketika anak mulai rewel orang tua
memberi gadgetagar anak tidak mengganggu orang tua. Banyak orang tua yang akhirnya tidak menyadari bahaya atau dampak negativepenggunaan gadgetsecara berlebihan pada anak. Tidaklah mungkin untuk tidak mengenalkan gadgetkepada anak-anak, tetapi tetap saja harus dilakukan dengan bijak. Gadget memang memiliki dampak positivekepada anak, seperti menambah skillanak. Namun, jika tidak pada porsi yang tepat, gadget cenderung membentuk anak menjadi individual dan addictiveterhadap
segala sesuatu yang ada di dalam gadget tersebut, sehingga anak
biasanya akan memiliki sifat yang impulsif, lebih cuek, dan kurang
memperhatikan sekitarnya.
Hal ini berbeda jauh dengan permainan tradisional yang lebih melatih
kemampuan anak untuk bekerjasama, mengatur strategi serta berkomunikasi
dengan lawan mainnya (entah orang tua ataupun teman sebaya).
Pengembangan motorik anak lebih maksimal jika menggunakan permainan
tradisional. Sehingga di sini perlunya peran orang tua dalam
memperhatikan konsekuensi dari perlakuan yang diberikan kepada anak di
dalam tumbuh kembangnya.
Q: Kemudian selain orang tua, adakah campur tangan dari pihak lain yang sangat penting dalam memberikan kesejahteraan pada anak?
Pemerintah dan sekolah berperan penting dalam memberikan fasilitas yang
nantinya berguna sebagai ruang gerak anak untuk bertumbuh dan
berkembang. Di Surabaya sendiri adanya seperti Taman Bungkul, Taman
Mundu, Taman Flora, Taman Balaikota, Taman Mpu Tantular, dan beberapa
taman lainnya yang semakin cantik berkat campur tangan Bu Risma. Hal ini
sudah menunjukan usaha pemerintah namun masih belum cukup untuk
menampung semua anak-anak di daerah Surabaya. Karena sekarang di
perumahan maupun di perkampungan jarang terdapat tanah lapang untuk anak
anak bermain.
Q: Tadi kan ibu sempat membahas tentang taman baca. Menurut ibu, bagaimana cara meningkatkan minat baca anak-anak sekarang?
Selain itu pemerintah perlu menstimulasi anak-anak untuk lebih tertarik dengan hal-hal yang edukatif dengan cara yang fun.
Sehingga anak-anak juga lebih tertarik pada hal-hal seperti membaca,
daripada hal-hal visual seperti tayangan televisi (sinetron-sinetron)
yang terkadang kurang layak untuk ditonton anak-anak. Upaya dari
sekolah-sekolah juga dibutuhkan dalam hal ini, untuk merangsang
anak-anak untuk lebih berminat membaca. Dengan memberi tugas-tugas yang
sifatnya edukatif.
Q: Kalau dari Psikologi sendiri, sumbangsih apa yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan anak?
Beberapa psikolog pun mulai menawarkan konsultasi parentinguntuk
orang tua yang ingin mengetahui lebih jauh bagaimana mengenali anak
mereka. Tak hanya itu beberapa psikolog juga kerap kali menjadi relawan
dalam mengembalikan kondisi psikologis anak-anak korban bencana.
Q: Nah, kalau psikolog bertugas mengobati, lalu apa yang harus
dilakukan oleh masyarakat awam untuk mencegah upaya pelecehan dan
penyiksaan kesejahteraan anak?
Masyarakat berperan penting dalam melaporkan berbagai kasus yang
menyangkut anak yang tidak sesuai norma yang berlaku. Sehingga
kasus-kasus tersebut dapat terdeteksi oleh lembaga-lembaga yang
bersangkutan. Semoga nantinya tujuan dunia dalam memenuhi hak-hak anak
dapat tercapai dengan maksimal, dan tidak ada lagi tindak kekerasan atau
kasus penelantaran anak di Indonesia.
Q: Wah mantap. Lalu pertanyaan terakhir, apa harapan ibu untuk anak-anak Indonesia kedepannya?
Harapan saya, tentu saya supaya anak-anak kita bisa mendapatkan hak-hak
mereka secara proposional sehingga mereka bisa bertumbuh dan berkembang
menjadi generasi penerus bangsa yang handal. Tidak hanya secara
kecerdasan semata tetapi secara psikologis, secara emosional mereka
dapat berkembang dengan baik. Tentu saja hal ini tidak lepas dari peran
penting orang tua guru dan pemerintah. (lan)
Sumber : http://www.ubaya.ac.id/2014/content/interview_detail/99/Pentingnya-Peran-Orang-Tua-dalam-Perkembangan-Anak.html
Anita Hanin
AP-202
0 komentar:
Posting Komentar